Tugas 1 Etika Profesi

Oleh : Siti Amalia (38413520) 4ID01

1.        Karakter-karakter yang tidak beretika dalam kehidupan sehari-hari

Berkata Kasar Kepada Orang yang Lebih Tua
Lisan merupakan bagian diri dari manusia yang harus dijaga. Kata-kata yang diucapkan tentunya menggambarkan sifat dan perilaku seseorang. Orang yang biasa berkata kasar kepada teman sebayanya terlebih lagi kepada orang yang lebih tua merupakan salah satu contoh karakter yang tidak beretika dalam kehidupan sehari-hari. Karena pada dasarnya orang tua itu perlu dihormati, sehingga seharusnya kita tidak berkata kasar kepada mereka.

Menggunakan Pakaian yang Tidak Sopan saat Pergi ke Tempat Formal (Kampus, Sekolah, Tempat Ibadah)
Penampilan seseorang merupakan hal yang pertama kali dilihat dan dinilai saat bertemu seseorang. Ada baiknya jika berpenampilan disesuaikan dengan tempat dan acara yang akan dilaksanakan.

Berbisik-Bisik dengan Teman Lain di Depan Teman Lainnya
Ada kalanya seseorang saat sedang bertiga justru malah asik ngobrol berdua terlebih lagi dengan berbisik-bisik, karena perlakukan ini akan ditakutkan menyakiti hati orang lain.

Membuang Sampah Sembarangan
Membuang sampah juga merupakan karakter yang tidak beretika, karena sudah jelas seharusnya membuang sampah pada tempat sampah. Orang yang beretika tentunya ingin lingkungan sekitarnya itu bersih, sehingga tercipta suasana yang nyaman dan rapih.

Menyebarkan Gosip atau Berita Bohong
Di jaman seperti sekarang ini banyak broadcast ataupun media yang terkadang menyebarkan berita tanpa di ulas kembali apakah berita tersebut fakta atau gosip belaka. Banyak yang pada akhirnya menimbulkan social media war atau bahkan permusuhan dikarenakan penyebaran berita-berita bohong tersebut. Ada baiknya, sebagai orang yang beretika jangan langsung percaya terhadap berita-berita yang ada dan juga jangan menyebarkan berita tanpa ditelusuri dahulu kebenarannya.

2.        Aktivitas tidak beretika profesional dalam bekerja sebagai seorang sarjana teknik industri

Membocorkan Rahasia Perusahaan
Orang yang profesional seharusnya dapat membedakan antara urusan pribadi dengan urusan perusahaan. Jika ada sahabat bahkan keluarga yang bekerja diperusahaan lain, sedang kita adalah pemegang rahasia perusahaan, ada baiknya hal tersebut jangan sampai dibicarakan.

Tidak Bertanggung Jawab terhadap Pekerjaan yang Telah dibebankan
Tidak bertanggung jawab merupakan salah satu karakter seseorang yang tidak beretika, karena seseorang yang beretika adalah orang yang bisa dipercaya. Ada baiknya jika sudah dibebankan dan dipercaya suatu pekerjaan harus kita lakukan, lakukanlah dengan baik pekerjaan tersebut.

Menggunakan Fasilitas Kantor untuk Keuntungan Pribadi
Fasilitas kantor tentunya diadakan oleh kantor untuk mensejahterakan urusan perusahaan, seperti mobil digunakan untuk sarana transportasi urusan kantor. Tapi masih ada terkadang orang yang tidak beretika menggunakan fasilitas kantor seperti mobil untuk gaya-gayaan, sehingga terkadang saat diperlukan mobil tersebut malah tidak standby atau tidak dalam keadaaan yang baik.

Menggunakan Dana Perusahaan tanpa Seizin Pihak Perusahaan (Korupsi)
Korupsi jelas adalah salah satu aktivitas yang tidak baik. Orang yang beretika, beragama, berbudi pekerti tentunya tidak akan mengambil hak orang lain, tidak akan mengambil sesuatu yang memang bukan miliknya.

Tidak Menaati Aturan Perusahaan
Aturan dibuat agar tercipta suasana yang tertib, aman, dan nyaman. Seseorang dalam perusahaan yang tidak menaati aturan adalah salah satu tanda bahwa orang tersebut tidak beretika.

3.        Pentingnya memahami etika profesi untuk sarjana teknik industri.

Etika profesi menurut keiser dalam (Suhrawardi Lubis, 1994:6-7) adalah sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat.

Berdasarkan pengertian tersebut, menurut saya pentingnya memahami etika profesi untk sarjana teknik industri adalah agar nantinya sarjana teknik industri dapat memiliki sikap hidup yang profesional saat didunia kerja ataupun dimasyarakat. Karena ilmu tanpa etika pun tidak akan sampai pemahamannya. Seseorang yang pandai tapi tidak beretika maka tidak akan menjadi orang yang terpandang. Seseorang yang dermawan tapi tidak memiliki etika maka tidak akan dihormati. Oleh karena itu dalam dunia yang profesional sangat dibutuhkan pemahaman terkait etika profesi.

4.        Organisasi profesi yang relevan untuk prodi teknik industri selain PII.

Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI)
PEI merupakan satu wadah tempat berkumpulnya para ahli ergonomi atau ergonom, akademisi serta pemerhati ergonomi dari seluruh Indonesia. Perhimpunan Ergonomi Indonesia berfungsi sebagai wadah yang menghimpun, mengorganisasi sarjana, praktisi dan kelompok yang dalam kegiatan profesionalnya menggunakan serta menerapkan metode ergonomis.

Kode etik profesi, adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional. Berikut merupakan salah salah satu contoh kode etik ergonomi yang berlaku di Afrika Selatan atau Ergonomics Society of South Africa (ESSA). Kode etik semacam ini cocok diterapkan untuk ergonom yang bekerja sebagai konsultan ergonomi yang bekerja untuk klien dari perusahaan lain dan bukan untuk ergonom yang bekerja untuk perusahaan tempat dia bekerja.

 – Tanggung jawab profesional : seorang ergonom harus memastikan privasi semua informasi rahasia yang diperoleh saat menjalankan tugas, laporan ergonomis dan surat-surat yang relevan harus disimpan setidaknya selama empat tahun, seorang ergonom harus memenuhi tanggung jawab profesional dengan penuh kejujuran, seorang ergonom harus memberitahukan klien saat terjadi konflik, dan lain sebagainya.

– Tanggung jawab dan kewajiban terhadap masyarakat : seorang ergonom memiliki kewajiban umum dalam bertindak dengan penuh kejujuran dan integritas, serta publisitas seorang ergonom dipersilahkan untuk mempresentasikan kompetensi dan keahliannya, tidak boleh mengklaim ataupun memberikan presentasi yang menyesatkan.

– Tanggung jawab dan kewajiban terhadap profesi : seorang ergonom harus mencari cara untuk meningkatkan kompetensinya dengan berbagai pengetahuan, memberikan pelatihan dan bimbingan ergonomi dan berkontribusi kepada asosiasi profesi ergonom.

– Tanggung jawab dan kewajiban terhadap klien : sesuai dengan tanggung jawab dan kewajibannya kepada orang lain, seorang ergonom harus bertindak untuk kepentingan klien dan dalam batas-batas kontrak atau perjanjian.

Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri Indonesia

            Untuk lebih menghayati Kode Etik Profesi Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri Indonesia dalam operasionalisasi sesuai bidang masing-masing, dan sadar sepenuhnya akan tanggung jawab sebagai warga negara maupun sebagai sarjana, akan panggilan pertumbuhan dan pengembangan pembangunan di Indonesia maka kami Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri bersepakat untuk lebih mempertinggi pengabdian kepada Bangsa, Negara dan Masyarakat. Selaras dengan dasar negara yaitu “PANCASILA” maka disusunlah kode etik profesi berikut ini yang harus dipegang dengan keyakinan bahwa penyimpangan darinya merupakan pencemaran kehormatan dan martabat Sarjana Teknik dan Manajemen Industri Indonesia. Kode etik seorang sarjana berdasarkan kesepakatan Asosiasi Sarjana Teknik :

Dalam pengenalan akan pentingnya akan pentingnya teknologo harus mengetahui kualitas kehidupan di seluruh dunia. Harus bisa menerima tanggung jawab bila mengambil keputusan. Menghindari konflik. Harus jujur dan realistis. Menolak sogokan dalam segala bentuknya. Harus bisa mengembangkan pemahaman teknologi, aplikasi yang sesuai, siap dengan konsekuensinya. Menjaga dan mengembangkan kompetensi. Mencari, menerima dan menawarkan kritik pekerjaan teknik. Memperlakukan dengan adil sesuai orang tanpa tergantung dengan faktor-faktor. Berupaya menghindari kecelakaan daripada orang lain. Membantu rekan sejawat, dan pekerja dalam pengembanagn profesi.

Sumber: https://ahmadnaffan.wordpress.com/2016/04/10/organisasi-profesi-beserta-kode-etik-profesinya-yang-relevan-dengan-teknik-industri/

ISTMI (Ikatan Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri Indonesia)
ISTMI sebagai organisasi profesi dari disiplin Ilmu Teknik Industri (TI) dan Manajemen Industri (MI) di Indonesia lahir pada tanggal 22 Nopember 1986 di Jakarta. Kelahiran organisasi ini didasari atas pertimbangan bahwa profesi TI dan MI telah diterima di kalangan yang sangat luas sejak masuknya disiplin sekitar 16 tahun sebelumnya. Keberadaannya sudah menembus batas-batas konvensional keteknikan atau keindustrian.

Perhimpunan Ahli Teknik Indonesia (PATI)
PATI merupakan suatu wadah pembinaan profesi para ahli teknik dalam pembangunan nasional, yang didirikan di Jakarta pada tanggal 25 Juni 1985.PATI berdiri berdasarkan PANCASILA dan merupakan Organisasi profesi Keteknikan non-politik dan tidak berafiliasi dengan Organisasi Sosial. PATI didirikan denMelaksanakan maksud untuk persatuan pembinaan profesi para ahli teknik dalam pembangunan nasional. Serta menghimpun segenap Ahli teknik Indonesia dalam usaha meningkatkan produktifitas nasional.

 

By stamalia

Leave a comment